Siang-siang bolong lagi nongkrong di Lab liat berita ada gempa dan tsunami di Jepang. Saya langsung buka kaskus dan beberapa website berita lainnya. Saya juga ngehubungin beberapa senior dan temen-teman disana.
Gempa dengan magnitudo 8,9 yang terjadi pukul 05:46:23 UTC atau pada 13:06 waktu setempat. Terjadi di 130 km (80 miles) sebelah timur kota Sendai, Jepang dan berjarak 373 km (231 miles) sebelah timur laut kota Tokyo atau pada koordinat 38.322°N, 142.369°E. Gempa yang terjadi pada kedalaman 24.4 km (15.2 miles) (diukur dari program versi USGS) ini menyebabkan tsunami dengan ketinggian kira-kira hampir 10 meter dan menurut salah satu berita sampai sekarang sudah ada 200 korban jiwa.
Pemerintah Tokyo memerintahkan ribuan warga dekat pembangkit listrik kota Onahama, 170 mil dari timur laut Tokyo, mengevakuasi diri. Alasannya, ada masalah dengan sistem pendinginan pembangkit listrik. Meski tak ada radiasi, namun suhu dalam reaktor tetap panas meski sudah dimatikan. (Tempo Interaktif)
Tsunami yang terjadi di Jepang ini menurut Pak Hamzah Latief (dosen Pembingbing saya) mirip dengan tsunami yang terjadi di Aceh 2004 silam. “Karena waktu terjadinya tsunami, energi yang dikeluarkan menyebar ke seluruh wilayah sekitarnya secara luas. Ini sama seperti peristiwa Aceh di mana kawasan Sri Lanka, India hingga Afrika Selatan terkena dampak. Padahal, tidak tergolong dekat,” ujar beliau saat di wawancarai oleh beberapa media.
Tsunami Jepang juga berdampak sangat luas hingga menjangkau seluruh kawasan pasifik, termasuk Indonesia, Taiwan, Rusia, Pulau Marcus, Guam, Filipina hingga Amerika Serikat. “Di Indonesia yang terkena dampak hanyalah kawasan Papua bagian Utara, Maluku bagian Utara, Sulawesi bagian utara,” kata Prakirawan BMKG Juanda Teguh Trisusanto. “Tidak semua kawasan di Indonesia yang terkena dampak ini. Hanya kawasan yang menghadap pasifik utara,” ujar Pak Hamzah Latief lagi.
Sampai saat ini, tsunami yang terjadi di Jepang cukup membuat panik warga Indonesia yang menghadap pasifik utara termasuk papua bagian utara. “Diperkirakan tsunami Jepang akan samapai ke Indonesia dengan tinggi sekitar 50 cm sd 1 m. Waktunya sampai ke Indonesia kira2 jam 19.30 atau 21.30 di Indonesia timur” kata beliau lagi.Di Hawai sudah terjadi tsunami dengan ketinggian 1,8 meter.
Lockjaw Theory
Maret 12, 2011 at 4:12 am
Walaupun sudah sangat concern ttg masalah ini, ttp saja Jepang tidak bisa melawan kuasa Tuhan
prayforjapan
alfer
Maret 14, 2011 at 12:49 am
tidak seorangpun yang bisa melawan kehendak-Nya
3sna
Maret 12, 2011 at 6:45 am
hebatnya mereka sudah dapat peringatan duluan sebelum terjadi tsunami… jadi orang2nya bisa pada menyelamatkan diri… kalo aceh waktu itu gak ada yang ngasi warning ya… 🙂
alfer
Maret 14, 2011 at 12:52 am
di Jepang memeng sudah bagus sistem peringatan dini tentang tsunami, di Indonesia sedang digalakkan.
kalau Aceh, ada pemberitahuan kok mba, tapi mungkin waktunya agak lama setelah terjadinya gempa karena ada kesalahan yg terjadi di dalam instansi yang berwenang mengeluarkan warning tsunami di Indonesia.
archer
Maret 12, 2011 at 10:57 am
prihatin dengan bencana yang menimpa jepang semoga sodara kita yang ada di sana selamat dari bencana
alfer
Maret 14, 2011 at 12:53 am
amin,
giewahyudi
Maret 12, 2011 at 8:55 pm
Semoga WNI di Jepang enggak ada yang jadi korban..
Amin
alfer
Maret 14, 2011 at 1:06 am
semoga gak WNI aja, semua yang ada disana semoga dilindungi oleh YME
nizwa11
Maret 13, 2011 at 2:02 pm
sunguh dahsyattttttt tsunami di jepang……..
semoga wni gak ada yg jd korban aminnnn
alfer
Maret 14, 2011 at 1:13 am
bener mas, dahsyat bgt, dan mudah2an gak hanya WNI, semuanya kalo bisa.
julianusginting
Maret 14, 2011 at 9:22 am
di jepang peringatan dini tsunami sudah sangat maju jadi beberapa saat sewaktu tsunami mau muncul mereka sudah menyelamatkan diri terlebih dahulu, berbeda kondisinya dengan indonesia,
gingersnape
Maret 15, 2011 at 11:07 am
wah semoga penulis jadi ahli tsunami berikutnya
willyafurqan
Maret 16, 2011 at 6:59 pm
waw… home baru gan…. semangat ngeblog cuy
kodokz
Maret 19, 2011 at 5:46 pm
semoga mereka semua tetep tabah 🙂